JAKARTA, PIHPS (cvtogel daftar) — Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional melaporkan bahwa harga dua komoditas pangan utama menunjukkan tren kenaikan atau bertahan di level tinggi pada perdagangan Selasa (9/12/2025). Harga cabai rawit merah tercatat rata-rata nasional di angka Rp79.350 per kilogram, sementara harga telur ayam ras mengalami lonjakan signifikan hingga menyentuh Rp32.550 per kilogram.
Kenaikan harga ini dikhawatirkan akan memicu tekanan inflasi, terutama menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
I. Cabai Rawit Merah: Terjepit Cuaca Ekstrem
Harga cabai rawit merah terus menjadi penyumbang utama volatilitas harga pangan. Harga Rp79.350/kg menunjukkan kegagalan pasokan untuk menyeimbangkan permintaan pasar.
Faktor Cuaca: Kenaikan harga cabai rawit utamanya disebabkan oleh cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi di sentra-sentra produksi seperti [Simulasi: Jawa Tengah dan Sumatera Barat]. Bencana banjir telah menyebabkan gagal panen dan memicu kerusakan infrastruktur yang menghambat proses distribusi.
Proyeksi: Jika cuaca tidak membaik dan distribusi dari wilayah yang terdampak bencana tidak segera pulih, harga cabai diprediksi akan menembus batas psikologis Rp80.000/kg.
II. Telur Ayam Ras: Lonjakan Menjelang Nataru
Lonjakan harga telur ayam ras hingga rata-rata Rp32.550/kg dianggap tidak wajar dan menjadi perhatian karena jauh di atas Harga Acuan Pemerintah (HAP).
Faktor Musiman: Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan permintaan menjelang libur panjang dan perayaan Nataru, di mana konsumsi rumah tangga dan sektor usaha katering meningkat tajam.
Biaya Produksi: Selain permintaan, harga pakan ternak yang masih tinggi juga turut membebani peternak. Peternak terpaksa menaikkan harga jual di tingkat farm untuk menutupi biaya operasional.
III. Intervensi Pemerintah dan Kewaspadaan Inflasi
Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), didorong untuk segera mengambil tindakan intervensi.
Distribusi: Prioritas harus diberikan pada stabilitas distribusi dari daerah surplus ke daerah minus, terutama di Jakarta dan sekitarnya.
Operasi Pasar: Kemendag diyakini akan segera menggelar operasi pasar besar-besaran, khususnya untuk telur ayam, untuk menekan harga jual ritel.
“Stabilitas harga pangan strategis adalah kunci pengendalian inflasi. Kami meminta Bapanas dan Bulog untuk memanfaatkan cadangan pangan yang ada dan memastikan tidak ada penimbunan yang memanfaatkan momentum liburan,” ujar [Dr. Iskandar Muda], Ekonom Pertanian.