JAKARTA, cvtogel — Gaya kepemimpinan dan diplomasi yang dijalankan Presiden terpilih Prabowo Subianto mendapat sorotan positif dari kalangan pengamat hubungan internasional. Pendekatan diplomatik Prabowo dinilai unik—menggabungkan ketegasan militeristik dengan kemampuan membina kedekatan personal—yang sukses menghasilkan serangkaian pertemuan strategis dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global dalam waktu singkat.
Diplomasi personal touch yang dilakukannya dianggap mampu menggugah respons positif dari negara-negara besar, menegaskan peran Indonesia sebagai kekuatan penyeimbang di Asia Tenggara.
I. Karakteristik Diplomasi Personal Touch
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Dr. Teuku Rezasyah, menyebutkan bahwa kunci keberhasilan Prabowo terletak pada kemampuannya membangun kepercayaan secara pribadi dengan para pemimpin dunia.
Jalur Militer dan Kepercayaan: Latar belakang militer Prabowo memberinya akses langsung dan kredibilitas di kalangan pemimpin pertahanan dan kepala negara yang juga berlatar belakang militer, seperti di Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Pragmatisme dan Ketegasan: Diplomasi yang ditampilkan bersifat pragmatis, berfokus pada kepentingan nasional tanpa terjebak dalam ideologi yang kaku. Pendekatan ini dinilai efektif dalam menyuarakan posisi netral aktif Indonesia di tengah rivalitas kekuatan besar.
Isu Kemanusiaan: Prabowo secara aktif menggunakan isu kemanusiaan, terutama krisis di Timur Tengah, sebagai platform untuk menunjukkan kepemimpinan moral Indonesia, yang mendapat apresiasi luas dari komunitas global.
“Diplomasi yang ditunjukkan Prabowo adalah seni kepemimpinan yang memadukan kekuatan soft power dan hard power. Ini menciptakan citra baru Indonesia sebagai mitra yang dapat diandalkan, namun memiliki prinsip yang kuat,” jelas Dr. Rezasyah.
II. Hasil Nyata dalam Kunjungan Perdana
Dalam serangkaian kunjungan luar negeri perdananya setelah terpilih, Prabowo telah berhasil mendapatkan hasil konkret:
-
Penguatan Investasi: Memperoleh komitmen baru dari investor Timur Tengah dan Asia untuk proyek-proyek strategis di Indonesia, termasuk di IKN.
-
Modernisasi Pertahanan: Mengamankan kesepakatan kerjasama pertahanan dan modernisasi alutsista dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, tanpa mengorbankan independensi kebijakan luar negeri.
-
Misi Kemanusiaan: Mendapatkan dukungan internasional yang lebih kuat untuk upaya pengiriman bantuan ke Gaza dan kesepakatan untuk pertukaran narapidana.
III. Tantangan ke Depan
Meskipun diplomasi personal berhasil membuka pintu, tantangan utama bagi kepemimpinan Prabowo adalah mempertahankan konsistensi dan menindaklanjuti janji-janji yang dihasilkan di meja perundingan menjadi implementasi yang konkret di dalam negeri.